Rabu, 02 Februari 2011

Selayang Pandang


Pada awal berdirinya (sekitar tahun 1984), Program Tutorial lahir dari adanya keinginan dan harapan yang dimiliki oleh para mahasiswa muslim yang aktif di Masjid al-Furqan sebagai masjid kampus IKIP Bandung pada saat itu (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang kini berubah nama menjadi Universitas Pendidikan Indonesia) yang masih merasakan kurangnya sarana syiar Islam didalam kampus tersebut. Keinginan dan harapan itulah yang kemudian dimanifestasikan dalam satu kegiatan yang dinamakan Program Tutorial. Program Tutorial yang diselenggarakan di kampus IKIP Bandung tersebut dimaksudkan juga sebagai sarana silaturahim antara sesama mahasiswa muslim untuk menciptakan keharmonisan dan rasa kebersamaan dari setiap fakultas yang ada di institusi tersebut.
Pada awal keberadaannya, kegiatan program tutorial terbilang masih sangat sederhana dan hanya berupa pengajian atau ta’lim yang diikuti oleh mahasiswa muslim yang mau terlibat (tidak diwajibkan) dan dilakukan pada waktu dhuha (selama dua jam dari pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB), sehingga program tutorial ini lebih dikenal dengan istilah “Kuliah Dhuha”.
Dalam perkembangan selanjutnya, program tutorial ini (kuliah dhuha) telah berhasil masuk kedalam jajaran birokrasi IKIP Bandung dengan memasukan kegiatan kuliah dhuha tersebut kedalam kegiatan/tugas terstruktur pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga seluruh mahasiswa pengontrak mata kuliah PAI berkewajiban mengikuti kegiatan ini setiap pekannya.
Jika kita menilik program pembinaan keagamaan sejenis di berbagai kampus lain, maka Program Tutorial memiliki perbedaan dalam sejarah eksistensi dan perkembangannya. Perbedaan Program Tutorial dengan program sejenis pada lembaga lain tersebut adalah sampai saat ini Program Tutorial masih tetap istiqamah mengadakan kegiatannya secara rutin pada setiap pekan (Sabtu/Ahad), sehingga masjid Al-Furqan ini tetap hidup pada hari libur kampus dimana mahasiswa lain sedang berlibur.
Pada perkembangan berikutnya, program ini telah mandiri dengan terus mengembangkan sayap dakwahnya melalui program-program ataupun kegiatan-kegiatan dakwah lain. Bahkan model pembinaan (tutorial) yang dilakukan pun tidak hanya pada kegiatan indoor saja, juga tidak hanya pada tatap muka secara langsung, bahkan tidak melulu melakukan kegiatan yang sifatnya general atau klasik, tetapi sudah lebih variatif dan inovatif dengan harapan agar benar-benar mampu memaksimalkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki.
Pemberian nama Program Tutorial bukanlah sembarangan nama, namun memiliki filosopi tersendiri. Hal ini pun seringkali menjadi bahan pertanyaan perguruan tinggi lain yang ingin sekedar tahu atau studi banding mengenai Program Tutorial. Program ini memang tidak hanya berisi mentoring (bimbingan) atau juga tidak seperti halnya lembaga dakwah kampus (walapun pada kenyataannya Program Tutorial pun bergerak di ranah dakwah) yang sasaran atau kegiatan dakwahnya justru lebih luas. Secara makna bahasa antara tutorial dengan mentoring memang memiliki kesamaan arti, namun secara khusus pada Program Tutorial lebih mengarahkan kegiatannya pada aspek pembinaan keislaman secara lebih luas, sehingga kegiatan apapun yang bertujuan untuk membina keislaman mahasiswa secara umum, perlu dilakukan dan tidak terbatas pada kegiatan mentoring saja. Salah satu tujuan pemilihan nama Program Tutorial adalah agar lebih memiliki jati diri sendiri, walaupun secara istilah kata tutorial atau mentoring memiliki kesamaan arti yang cukup dekat.
Sesuai dengan fitrahnya bahwa sesuatu yang bergerak pasti akan berkembang, maka begitupun yang terjadi dengan Program Tutorial mengalami banyak perkembangan, baik itu secara internal dalam struktur kepengurusan, maupun eksternal yang berkaitan dengan ekspansi dakwah, baik ke kampus daerah UPI yang tersebar di 5 daerah (Serang, Tasik, Purwakarta, Sumedang, dan Cibiru) maupun di kampus perguruan tinggi lain yang sengaja meminta bantuan Program Tutorial terutama dalam tata kelola Program Tutorial.
Jika dibandingkan struktur kepengurusan Program Tutorial saat ini dengan beberapa tahun ke belakang, maka terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Bahkan dalam jenjang satu kepengurusan pun ada saja pengembangan yang dilakukan. Oleh karena itu, secara struktural belum ada yang baku di Program Tutorial Hal ini tentu saja dimaksudkan untuk menciptakan fleksibilitas Program Tutorial dalam mengakomodir berbagai kondisi dan kebutuhan dakwah yang juga semakin dinamis dan semakin berkembang.
Dalam perjalanannya hingga saat ini, Program Tutorial telah menjadi salah satu program percontohan dalam kegiatan mentoring di kampus-kampus lain di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan salah satunya dengan banyaknya perguruan tinggi yang melakukan studi banding ke UPI untuk mengetahui secara lebih jauh tentang apa, mengapa dan bagaimana penyelenggaraan Program Tutorial. Tentu hal ini menjadi satu tantangan besar bagi Program Tutorial untuk lebih menyempurnakan model pembinaan yang telah ada, sehingga model Program Tutorial ini benar-benar layak dan ideal untuk dijadikan model percontohan.

Visi dan Misi Program Tutorial 

1.      Visi

Visi Program Tutorial adalah : "Mewujudkan Mahasiswa Lulusan Mata Kuliah PAI yang memiliki Integritas Moral Islam dan Unggul."
      2.      Misi
Berangkat dari visi tersebut, maka yang menjadi misi Program Tutorial adalah:
a.       Mengembangkan lingkungan kegiatan Program Tutorial yang kondusif dan nyaman bagi peserta Program Tutorial;
b.      Meningkatkan cara berpikir ilmiah islami yang integral;
c.       Meningkatkan kualitas tutor
d.      Meningkatkan kinerja pengurus dan mengembangkan potensi pengurus Program Tutorial;
e.       Meningkatkan Pelayanan Penyelenggaraan Tutorial.

Rencana Strategis 

Untuk menunjang ketercapaian visi dan misi Program Tutorial, maka disiapkan strategi sebagai berikut:

a.       Optimalisasi Peran Dosen PAI dalam melaksanakan tugas pembinaan dan bimbingan;
b.      Pelatihan Soft Skill bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Tutorial;
c.       Melengkapi sarana dan prasarana pelaksanaan Program Tutorial;
d.      Reaktualisasi materi dan metode yang variatif;
e.       Mengembangkan paradigma berpikir Islami yang kritis, dinamis, kreatif, dan inovatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar